Keteng-Keteng Instrumen Musik Tradisional Karo dari Bambu Memiliki Kesamaan dan Kemiripan Dengan Alat Musik di Tempat Lainnya.

(Keteng-keteng)

Keteng-Keteng adalah  alat musik pukul yang terbuat dari bambu yang dimainkan bersama instrumen Gendang Telu Sendalenen (Keteng-Keteng, Balobat, Mangkok dan Kulcapi). Bisanya pada Zaman dahulu instrumen tersebut dimainkan pada acara-acara ritual adat Karo seperti Erpangir Ku Lau (Mandi membersihkan diri ke Sungai) dll.  

 




Bagian-bagian Keteng-keteng :

  1. Senar Gendang,
  2. Senar Gung
  3. Kalang-kalang (Pengganjal senar besar)
  4. Silik-silik (pengganjal Senar kecil)
  5. Dilah-dilah/Ingkap-ingkap (penutup resonator).
  6. Lubang (lubang Resonator)
  7. Pengatur Suara
  8. Pemekpek (Pemukul/stik) 

  9. Cara pembuatan Keteng-keteng sangat sederhana, semakin tua dan besar bambu semakin bagus suaranya, kemungkinan yang sedikit perlu diperhitungkan saat memberi ganjal pada senar, sebab senar kulit bambu tersebut bisa terlepas saat membuatnya, oleh karena hal tersebut biasanya juga diberi pembantu penguat dengan ikatan rotan. Untuk gambar Keteng-keteng yang di atas merupakan Keteng-keteng untuk tampilan, karena saat bermain alat musik tersebut dalam acara-acara adat terkadang untuk bagian Dilah -dilah/Ingkap-ingkap (penutup resonator) tidak dipergunakan


    Asal Keteng-keteng tersebut belum diketahui pasti bagaimana berkembangnya pada masa dahulu, namun instrumen tersebut sudah menjadi bagian dalam musik acara-acara ritual adat Karo.
    Suara yang dihasilkan dari alat musik Keteng-keteng ini seperti suara Gendang dan Gung dalam Instrumen Gendang Lima Sendalenen.


    Keberadaan alat musik tradisonal Karo Keteng -Keteng ini memiliki persamaan bentuk dan rupa dibeberapa daerah lainnya, diantaranya ada yang juga dipukul dan ada juga dipetik seperti Gitar yang dapat kita lihat dibeberapa daerah yang tampil dipermukaan saat ini sbb:

1. Tapanuli Selatan.

Nung-neng  Tapsel

Nung-neng, merupakan alat musik yang dikenal luas sebagai sarana hiburan, gondang nung-neng merupakan alat musik perkusi terbuat dari seruas bambu bulu yang memiliki tiga senar dibagian depan disebut ogung boru, ogung jantan dan mong-mongan, dibagian belakang terdapat satu buah pak-pakan. Dinamakannya gondang nung-neng karena memproduksi bunyi yang berdengung seperti ogung pada ansambel gondang Angkola yaitu ogung boru berbunyi nung dan ogung jantan berbunyi neng.


2. Nias.

Tutu Hao

Tutu Hao, Alat Musik Tutu Hao dijadikan sebagai penghibur bagi para perjaka yang masih belum bisa menikah dikarenakan jujuran sang gadis yang terlalu tinggi. sebagai penghibur diri ditengah-tengah kesendirian maupun bersama teman-teman dan keluarga. Alat musik Tutu Hao meniliki tiga bagian sumber bunyi yaitu Gondra, Aramba dan Faritia dan dimainkan secara bersamaan.


3. Aceh.

Teganing Gayo

Teganing adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu, termasuk dalam alat musik sitar tabung (idio-kordofon). Cara memainkan alat ini adalah dengan cara memukul bagian dawai menggunakan peguel (stik/alat pemukul), dan dalam waktu yang bersamaan lubang di bawahnya juga dipukul. Alat musik ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang pada saat bersantai di lepo (rumah adat) pada waktu sore hari juga terlihat sebagai pengiring dalam tari khas oleh orang Gayo.


4. Sumatra Barat.

talempong batuang

Talempong Batuang merupakan sebuah alat musik tradisional khas Kota Sawahlunto yang terbuat dari bambu. Orang Minangkabau menyebut ini "Calempong Batuang". dipukul pada senar.


5. Jambi.

Gong Buluh

Orang Kerinci menyebutnya Gong Buluh pada jaman dahulu digunakan mengiringi upacara-upacara adat seperti penurunan benda pusaka atau penobatan pemangku Adat. Disebut Gong Buluh karena terbuat dari Buluh atau Bambu pilihan. cara memainkannya dengan memukul seperti gendang. Pada masyarakat Melayu jambi mengenal alat musik Bambu ini dengan nama Cangor.


6. Banten.

Pantun Bambu

Pantun Bambu, dapat disebut sebagai alat musik petani. Pasalnya Alat musik Pantun Bambu ini merupakan alat musik tradisional masyarakat Cilegon sejak jaman dahulu.Awalnya Pantun Bambu dimainkan pada saat istirahat setelah bekerja disawah. Seiring perkembangan, alat musik pantun bambu akhirnya dipakai sebagai alat musik dan digunakan pada pertunjukan kesenian.


7. Jawa Barat.

Celempung


Celempung, Biasanya dimainkan secara dipukul, sebagai pengiring dalam bentuk ketukan dalam sebuah permainan musik. Bisanya ditemui saat bermain Celempungan, pertunjukannya dilengkapi dengan Kecapi, Rebab atau Suling dan sebuah Goong Buyung. Celempung Indung untuk yang satu buah dan Celempung Renteng yang digabungin dari beberapa celempung.


8. Jawa Tengah.

Gumbeng

Gumbeng, dimainkan bersama kesenian Rinding Gumbeng, kesenian ini dimainkan pada saat usai panen sebagai ungkapan syukur kepada pencipta, beberapa tempat seperti di daerah Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Gunung Kidul Yogyakarta dll. Untuk daerah Pemalang menyebut alat musik ini dengan Bungbak/Bungpak.


9. Bali.

Guntang Bali


Guntang, adalah salah satu alat dari Barungan Gambelan untuk mengiring tari Arja, saat ini Guntang pada tari Arja diiringi Barungan Gong Kebyar.


10. Kalimantan Barat.

Silotong Dayak

Silatuang/Silotong, merupakan alat musik tradisional hasil dari ekspresi budaya Suku Dayak Bidayuh Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang. Alat ini digunakan sebagai pengiring dalam acara Gawia Sowa atau Gawai Padi.


11. Kalimantan Timur.

Lulung Dayak Kenyah

Lulung, dimainkan secara dipetik, memiliki 6 buah dawai, biasanya dimainkan wanita Dayak kenyah.

  
10. Sulawesi Utara.
Salude minahasa

Salude, Alat musik tersebut dimainkan dengan dipetik dan dipukul, Untuk memainkan alat musik Salude dengan cara dipetik dengan menggunakan pelepah pinang yang sudah dimodifikasi dengan sedemikian rupa. Pembuatan pada badan alat musik salude berasal dari satu ruas bambu dengan buah dawai yang dapat menghasilkan bunyi. Sementara, dawai tersebut dibuat dari kulit ari bambu. Terdapat lubang pada bagian tengah badan bambu yang berfungsi sebagai ruang resonansi.


12. Sulawesi Tengah.

Santu

Santu, Umumnya, alat musik santu ini sering dimainkan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah sebagai pengiring waktu senggang di sawah dan menjadi adat pergaulan dan perkenalan antar anggota kelompok di masyarakat.

13. Sulawesi Tenggara.

Dimba Nggowuna

Dimba Nggowuna, Pembuatan alat musik Sulawesi Tenggara ini berasal dari bambu dan rotan. Pemain yang memainkan alat musik dimba nggowuna ini merupakan kaum wanita dan dimainkan sebagai alat musik hiburan ketika selesai membuat tenunan atau saat mereka kerja. Hal tersebut bertujuan agar mereka tidak jenuh.


13. NTT.

mendut

Di NTT banyak yang menggunakan alat musik dari bambu. Mendut/Kedinding, memainkan alat musik ini dengan memetik dan memukul. Alat ini populer dikalangan orang Alor khususnya yang bekerja di Sawah mengusir kantuk dan kebosanan. selain itu ada juga disebut Go Genga di Flores Nagekeo. selanjutnya juga Tatong, Alat musik ini selalu digunakan oleh masyarakat (komunitas) adat Uyelewun. Komunitas adat ini bertempat tinggal di Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata. Lambat laun, alat musik tradisional Tatong mengembangkan seni musik tradisional yang disebut dengan Edang Tatong.

14. Papua.

krombi

Krombi, merupakan alat musik tradisional yang berasal dari orang Tehit di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua. Krombi terbuat dari sebatang bambu dan merupakan alat musik yang digunakan dalam kesenian tari-tarian daerah. Cara memainkannya dengan menggunakan sebuah kayu kecil yang diketuk pada batang bambu tersebut.


15. Malaysia.

tongkungon borneo utara sabah malaysia

Kalau di Borneo Utara (Sabah) kaum Dusun panggil Tongkungon alat musik etnik Dusun Tuawon/Liwan.


16. Filipina.

kulitong filipina

Kullitong adalah musik yang dimainkan oleh masyarakat Provinsi Kalinga dengan menggunakan alat musik bambu.


17. Bhutan.

Tsai ding dramnyen bhutan

Tsai-Ding Dramnyen, adalah gendang bambu dengan dua senar dimainkan dipetik menggunakan ibu jari atau, dipukul.


18. Nepal.

yalabaja nepal

Yalabaja, merupakan instrumen tertua yang dimiliki orang Kiran di Limbu Timur.


19. India.

chigring suku garo

Chigring, instrumen bambu yang dipakai orang Garo, dari Meghalaya, India.


Instrumen musik tradisional Karo Keteng-keteng dari bahan dasar bambu banyak terlihat kesamaan dan kemiripan diberbagai tempat, baik dalam bentuk dan rupa. Perbedaan fungsi serta irama musik tradisional yang digunakan masing-masing daerahlah yang membedakan antara satu dengan lainnya. Sehingga kesamaan dan kemiripan yang dimaksud menggambarkan penggunaan instrumen musik dari tanaman bambu diartikan sebagai media. Penggunaan media tanaman bambu sebagai alat musik tradisional ditemukan pada daerah-daerah yang banyak tumbuh dan suburnya tanaman bambu.


Kesamaan dan kemiripan instrumen musik tradisional dengan gambaran yang sangat identik ditengarai dengan kemungkinan adanya sentuhan suatu keadaan hubungan pada zaman dahulu.


Keragaman dan perkembangan alat musik dari bambu ini masih banyak lagi yang tidak terlihat dipermukaan saat ini, melihat ragam dan perkembangan yang sangat banyak ditemukan di dunia yang terlihat ada persamaanya seperti di wilayah negara-negara Asia - Afrika lainnya.

sasando rote

Sasando Rote dari NTT Indonesia

valiha madagaskar

Valiha dari Madagaskar

the kong ring kamboja

The kong ring atau gung treng dari Kamboja

Komentar

POPULER POST

Biodata Normawati Chemistry - GAV-S, Hidup Adalah Perjuangan, Maka Tetap Semangat Berjuang Menggapai Asa dan Cita.

Biodata Bonsai Unyil - GAV-S