Postingan

Menampilkan postingan dengan label BUDAYA

PAIS RAS BENGKALA

Gambar
Pada suatu hari   disebuah hutan Pais sehabis berjalan-jalan seharian dan dia kelaparan, lalu tibalah dia pada sepohon Pisang yang buahnya sudah masak dan ranum menguning, namun Pais tidak bisa memanjat, sehingga dia menunggu di bawah pohon Pisang sambil mencari akal. Beberapa saat kemudian datanglah Bengkala yang juga tergesa-gesa dan sedang lapar dan langsung memanjat pohon Pisang dan sekejab tiba di buah Pisang.  Pais               : Erkai ko e Bengkala? Bengkala      : Ula gejek-gejek ko Pais, sanga njagai buah Galuh Ninita aku e, beberapa saat kemudian kulit pisang satu demi satu berjatuhan dari atas pohon pisang dan mengenai si Pais. Pais               : Benterken sada Bengkala, melihe e...! Bengkala      : Sabar ko lebe Pais, lenga dung e... Tak terasa satu tandan buah pisang habis dimakan Bengkala dan setelah kenyang Bengkala tertidur. melihat hal ter...

Ornamen - Ornamen Karo diantara Tapak Raja Sulaiman Dan Pengeretret Atau Cicak?

Gambar
Ornamen berasal dari bahasa latin "ornare" yang artinya menghiasi. Ornamen dapat juga diartikan hiasan ataupun dekorasi.  Teori tentang symbol berasal dari Yunani, yaitu 'Symboion" dari Symballo (menarik kesimpulan berarti memberi kesan), simbol atau lambang sebagai sarana untuk menyampaikan pesan.   A. Motif Ornamnen.  Secara umum, ada beberapa jenis motif ornamen yaitu: Motif Geometris,  motif geometris adalah motif ornamen tertua yang ada di dunia. Dikutip dari Encyclopedia Britannica, mitof geometris berasal dari peradaban Yunani kuno sekitar 900 tahun sebelum masehi. Motif geometris terdiri dari bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran, segiempat, garis lengkung, dan juga garis lurus. Motif Manusia,  motif manusia adalah ornamen yang menggambarkan tubuh manusia baik secara keseluruhan maupun sebagian. Misalnya seluruh tubuh manusia, kepalanya saja, tangannya saja, maupun badannya saja. Motif Binatang, motif binatang adalah ornamen yang menggambarkan...

Permangga-mangga - Perkolong-kolong - Penceng?

Gambar
  Perkolong-kolong adalah penyanyi dan penari pada acara musik dalam kesenian muda-mudi yang biasanya bercorak tradisi budaya Karo . Penyebutan istilah Perkolong-kolong kemungkinan muncul pada era penjajahan Belanda setelah dikenalnya musik dan lagu-lagu dalam hiburan masyarakat Karo. Istilah ini sebelumnya disebut juga Permangga-mangga, perubahan arti dan pemaknaan suatu istilah berkembang seiring berubahnya waktu, pada suatu tempat istilah Perkolong-kolong disebutkan untuk menyebut penyanyi wanita saja dan untuk pria disebut lawak. Selanjutnya dilain tempat perkolong-kolong wanita disebut perkolong-kolong si diberu dan perkolong-kolong Pria disebut perkolong-kolong si dilaki, Perkolong-kolong dapat juga diartikan sebagai selebriti daerah, mereka dikenal dalam perayaan-perayaan, kehadirannya memberikan warna dan ditunggu-tunggu penggemarnya. A. Beberapa ciri-ciri perkolong-kolong sbb: 1. Pandai menari Karo 2. Pandai bernyanyi Karo 3. Pandai berkomunikasi dengan lawan mainnya. B....

NURI-NURI TENGGUNGAN CIMBANG KU LAYAU - sastra lisan karo

Gambar
(Nuri-nuri Tenggungen Cimbang Ke Layau) NURI-NURI TENGGUNGAN CIMBANG KU LAYAU adalah ungkapan yang biasanya diberikan kepada orang yang menceritakan banyak hal tentang sesuatu namun tidak pernah menjalaninya. Nuri-nuri     = Bercerita/Mengisahkan Tenggungan = Gentong/Ember Besar Cimbang     =  yang sama fungsi/sejenis (ember) Ku     = Ke Layau     = Sungai/Air NURI NURI TENGGUNGEN CIMBANG KU LAYAU adalah ungkapan kepada seseorang yang sering berbual dan menceritakan segala sesuatu seolah melakoni sehingga seseorang merasa percaya. Ungkapan ini bersifat negatif, biasanya ungkapan tersebut muncul atas kekesalan seseorang terhadap temannya yang sering menyebabkan sesuatu masalah atas apa yang dia ceritakan.

Anak Beru Tumpak Perang, Kuda Dalan, Piso Entelap Kalimbubu?

Gambar
Anak Beru terdiri dari dua kata yaitu "Anak" dan "Beru", Anak artinya generasi penerus/keturunan, sedangkan Beru artinya putri/anak perempuan.  Penerus dan pemilik garis keturunan orang Karo adalah anak dilaki (anak lelaki), sehingga tanggungjawab keluarga ada pada anak lelaki namun anak lelaki dan perempuan masing-masing disematkan merga dan beru sebagai bentuk tanggungjawab dan kepemilikan. Dalam acara adat seperti pernikahan adat Karo pihak -pihak yang memberi berkat sering mengucapkan "jumpa bulan jumpa matawari" , "jumpa sinangkih mayang ras sinutu cimpa" yang bila diartikan mendapat keturunan anak lelaki dan keturuanan anak perempuan,  walaupun keberadaan anak lelaki sebagai penerus keluarga namun anak perempuan juga merupakan sesuatu yang sama berharga dan pentingnya bagi adat dan kehidupan orang Karo. Disebutkan anak beru merupakan status, fungsi, peran dan hak bagi kelompok yang sudah ditentukan dalam tata kehidupan orang Karo. Da...

Singumban Ture Buruk Lebih Dirindukan Dari Singumban Lainnya Dalam Pernikahan Adat Karo

Gambar
(Ture) Singumban Ture Buruk merupakan perumpamaan terhadap seseorang yang mengambil kembali anak perempuan dari keluarga yang lama dan hampir sudah terputus. Singumban Ture Buruk adalah Perkawinan antara laki-laki dengan seorang perempuan, yang keduanya berstatus saudara sepupu yang sifatnya rimpal, mereka dibenarkan adat untuk saling menikah. Si perempuan adalah anak paman si laki-laki, yang berasal dari kalimbubu pihak ayah kandung atau kakek kandung (ayah kandung bapak) si laki-laki. A. Singumban. (Singumban artinya yang mengikuti/yang mencontoh/yang sama). Munculnya istilah Singumban biasanya saat seseorang anak laki-laki akan mencari istri sebagai pasangan hidup yang berlanjut kepada pesta adat pernikahannya. Wanita yang dijadikan istri oleh pria tersebut adalah Impal (anak dari Kalimbubu). Beberapa hal tentang nilai menikah dengan impal sbb: 1. Mempertahankan dan melanjutkan hubungan kekeluargaan. 2. Menjalin suatu kekeluargaan mana kala ada sebelumnya permasalahan disatukan ...

Keteng-Keteng Instrumen Musik Tradisional Karo dari Bambu Memiliki Kesamaan dan Kemiripan Dengan Alat Musik di Tempat Lainnya.

Gambar
(Keteng-keteng) Keteng-Keteng adalah  alat musik pukul yang terbuat dari bambu yang dimainkan bersama instrumen Gendang Telu Sendalenen (Keteng-Keteng, Balobat, Mangkok dan Kulcapi). Bisanya pada Zaman dahulu instrumen tersebut dimainkan pada acara-acara ritual adat Karo seperti Erpangir Ku Lau (Mandi membersihkan diri ke Sungai) dll.    ( Lubang sebelah Kanan)   Bagian-bagian Keteng-keteng : Senar Gendang, Senar Gung Kalang-kalang (Pengganjal senar besar) Silik-silik (pengganjal Senar kecil) Dilah-dilah/Ingkap-ingkap (penutup resonator). Lubang (lubang Resonator) Pengatur Suara Pemekpek (Pemukul/stik)  Cara pembuatan Keteng-keteng sangat sederhana, semakin tua dan besar bambu semakin bagus suaranya, kemungkinan yang sedikit perlu diperhitungkan saat memberi ganjal pada senar, sebab senar kulit bambu tersebut bisa terlepas saat membuatnya, oleh karena hal tersebut biasanya juga diberi pembantu penguat dengan ikatan rotan. Untuk gambar Keteng-keteng yang di a...