Ornamen - Ornamen Karo diantara Tapak Raja Sulaiman Dan Pengeretret Atau Cicak?
Ornamen berasal dari bahasa latin "ornare" yang artinya menghiasi. Ornamen dapat juga diartikan hiasan ataupun dekorasi.
Teori tentang symbol berasal dari Yunani, yaitu 'Symboion" dari Symballo (menarik kesimpulan berarti memberi kesan), simbol atau lambang sebagai sarana untuk menyampaikan pesan.
A. Motif Ornamnen. Secara umum, ada beberapa jenis motif ornamen yaitu:
- Motif Geometris, motif geometris adalah motif ornamen tertua yang ada di dunia. Dikutip dari Encyclopedia Britannica, mitof geometris berasal dari peradaban Yunani kuno sekitar 900 tahun sebelum masehi. Motif geometris terdiri dari bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran, segiempat, garis lengkung, dan juga garis lurus.
- Motif Manusia, motif manusia adalah ornamen yang menggambarkan tubuh manusia baik secara keseluruhan maupun sebagian. Misalnya seluruh tubuh manusia, kepalanya saja, tangannya saja, maupun badannya saja.
- Motif Binatang, motif binatang adalah ornamen yang menggambarkan binatang. Biasanya penggambarakan binatang dilakukan dengan gaya tertentu namun tetap bisa dikenali binatang apa itu. Contoh binatang yang dijadikan motif adalah burung, kerbau, ular, singa, dan masih banyak lagi.
- Motif Tumbuhan, Motif tumbuhan adalah ornamen yang menggambarkan tumbuhan. Misalnya sulur, daun, dan juga bunga yang digambarkan dengan gaya yang menonjolkan keindahannya.
- Motif benda alam, Motif benda adalah adalah ornamen yang menggambarkan benda atau unsur abiotik (tidak hidup) di alam. Misalnya matahari, bulan, planet, alam semesta, angin, air, awan, api, gunung, laut, dan juga batu.
- Motif Khayalan atau kreasi.Motif khayalan atau motif kreasi adalah ornamen yang mengggambarkan benda maupun makhluk yang tidak ada di dunia nyata. Motif khayalan muncul berdasarkan imajinasi, kreativitas, juga kepercayaan yang dianut seseorang. Contoh motif khayalan adalah makhluk mitologi dan juga dewa.
B. Corak Ornamen. Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen memiliki beberapa corak yaitu:
- Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang diterapkan biasanya berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-seling, dan sering juga dijumpai penyusunan secara terpadu. Karya seni primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran perilaku masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena ciri-ciri umumnya adalah sama diseluruh dunia.
- Ornamen Klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang tetap, memiliki susunan, irama yang telah baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang terpenting telah diterima eksistensinya tanpa mengalami perubahan lagi. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta, Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat kedaerahan karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias klasik dengan corak dan ciri-ciri tersendiri.
- Ornamen Tradisional yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke masa. Ornamen tradisonal mungkin berasal dari seni klasik atau seni primitif, namun setelah mendapat pengolahan-pengolahan tertentu, dilestarikan kemanfaatannya demi memenuhi kebutuhan, khususnya dalam hal kebutuhan estetis. Oleh sebab itu corak seni ornamen tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan primitif. Hasil atau wujud dari pembauran tersebut tergantung dari sumber mana yang lebih kuat yang akan memberi kesan/corak yang lebih dominan. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali, Jogyakarta, Pekalongan beberapa daerah lainnya lebih dominan bersumber pada corak motif klasik, sedangkan motif tradisional Irian jaya, toraja, motif suku dayak dan motif Kalimantan corak primitifnya lebih menonjol. Ornamen tradisonal bersifat kolektif.
Ornamen modern atau kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini bersifat individu. Poses dan terciptanya seni ornamen modern terkadang bertolak atau mengambil inspirasi dari seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga karya yang tercipta merupakan cerminan pribadi senimannya.
Adanya berbagai corak dalam seni ornamen bukan berarti antara corak yang satu dengan yang lainnya mempunyai nilai estetis atau nilai kegunaan lebih tinggi atau lebih rendah, karena masing-masing corak memiliki karakter, ciri, dan nilai estetika tersendiri, perbedaan corak tersebut hanya berdasarkan pada periode perkembangan, tampilan fisik, dan sifat penciptaannya. Sedangkan menyangkut kegunaan dan nilai estetis pada dasarnya adalah sama. Adanya anggapan bahwa suatu corak lebih baik dari corak lainnya semata-mata karena selera individu.
C. Fungsi Ornamen. M. S. Priyono Nugroho dalam jurnal Seni Ornamen Nusantara sebagai Secondary Skin bagi Sun Control pada Bangunan (2012) menyebutkan bahwa ornamen memiliki tiga fungsi, yaitu:
- Fungsi murni estetis, Fungsi ornamen sebagai murni estatis adalah seperti yang disebutkan Gustami, bahwa ornamen dibuat sebagai hiasan. Ornamen dibuat untuk menghias atau mempercantik suatu produk tanpa memberikan kegunaan apa pun. Jika ornamen murni estetis dihilangkan pada suatu benda, tidak akan mengubah fungsi benda tersebut namun mengurangi nilai keindahannya saja.
- Fungsi simbolis, Fungsi ornamen sebagai simbolis berarti ornamen memiliki makna tertentu dan melambangkan sesuatu berdasarkan budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan juga keagamaan. Fungsi simbolis ornamen di Indonesia sering sekali terlihat pada benda-benda adat seperti keris, pedang, hingga tongkat.
- Fungsi teknis konstruktif. Fungsi teknis kontruksi berarti ornamen tersebut bersifat fungsional dalam suatu konstruksi bangunan dan dekaligus memberikan nilai keindahan. Ornamen dengan fungsi teknis konstruksi tidak bisa diambil dari suatu benda, karena akan merusak fungsi benda tersebut.
Ornamen- Ornamen Karo.
A. Ornamen-ornamen pada kebudayaan Karo dapat dilihat diberbagai tempat seperti:
- Bangunan-bangunan Rumah.
- Perhiasan.
- Ukat (sendok makan besar)
- Pakaian (Uis)
- dll.
![]() |
Uis Gara |
- Cimba lau (tutup dadu)
- Embun sikawiten
- Desa Siwaluh
- Tupak salah silima-lima
- Bindu Matagah
- Pucuk Merbung
- Pengeretret
- Bunga (lukisan umang)
- Bunga Bincole
- Pentil manggis
- Tarok-taruk
- Ser-ser sigembel
- Tapak Sulaiman
- Bunga gundur sitelinen
- Bendi bendi
- Lumut-lumut lawit.
- dll.
![]() |
Rajah Sulaiman |
![]() |
Salah Satu Gambar yang ditemukan pada masyarakat Kamboja mirip Tapak Raja Sulaiman. |
![]() |
Pengeretret/Cicak? |
![]() |
Lukisan Pada sebuah rumah Tradisonal Orang Meghalaya |
Komentar
Posting Komentar