Singumban Ture Buruk Lebih Dirindukan Dari Singumban Lainnya Dalam Pernikahan Adat Karo

(Ture)

Singumban Ture Buruk merupakan perumpamaan terhadap seseorang yang mengambil kembali anak perempuan dari keluarga yang lama dan hampir sudah terputus.

Singumban Ture Buruk adalah Perkawinan antara laki-laki dengan seorang perempuan, yang keduanya berstatus saudara sepupu yang sifatnya rimpal, mereka dibenarkan adat untuk saling menikah. Si perempuan adalah anak paman si laki-laki, yang berasal dari kalimbubu pihak ayah kandung atau kakek kandung (ayah kandung bapak) si laki-laki.

A. Singumban. (Singumban artinya yang mengikuti/yang mencontoh/yang sama).

Munculnya istilah Singumban biasanya saat seseorang anak laki-laki akan mencari istri sebagai pasangan hidup yang berlanjut kepada pesta adat pernikahannya. Wanita yang dijadikan istri oleh pria tersebut adalah Impal (anak dari Kalimbubu). Beberapa hal tentang nilai menikah dengan impal sbb:

1. Mempertahankan dan melanjutkan hubungan kekeluargaan.
2. Menjalin suatu kekeluargaan mana kala ada sebelumnya permasalahan disatukan dengan perjodohan.
3. Melanjutkan keturunan, bagi keluarga Sibayak (raja), penting dalam menentukan calon Sibayak selanjutnya.

Oleh karena itu istilah "Singumban" dalam masyarakat Karo yang berarti yang mengikuti/yang mencontoh/yang sama) memiliki nilai yang lebih baik.

B. Ture Buruk. (Ture artinya Serambi/Beranda), (Buruk artinya Buruk/Lapuk/Jabuk).

(Rumah Siwaluh Jabu)

Ture atau ture-ture pada masyarakat Karo adalah menyebutkan untuk Serambi/Beranda di rumah adat Karo Siwaluh Jabu (Jabu Perwaluhen). Rumah Siwaluh Jabu adalah rumah yang didalamnya 8 (delapan) buah keluarga atau lebih. Pembuatan rumah tempat tinggal yang disebut rumah Siwaluh Jabu melalui ketentuan-ketentuan tertentu dengan proses tahapan yang lama, seperti contohnya:



1. Penentuan tapak rumah yang mengikuti aliran sungai.
2. Pemilihan hari memulai pengerjaan hingga terbentuknya sebuah rumah.
3. Penentuan ruangan serta fungsi peranaan orang-orang yang tinggal di dalam rumah tersebut.
4. Ornamen pada dinding-dinding rumah yang memiliki arti simbol-simbol tertentu.
5. Bentuk rumah panggung dengan tampilan berwajah dan peletakan kepala Kerbau pada bagian pucuk atas.
6. Pengerjaan yang bisa menghabiskan waktu satu tahun untuk sebuah rumah.

Sehingga arti Rumah bagi masayarakat Karo jaman dahulu lebih diartikan sebagai istana kecil dalam wujud tempat tinggal.

Keberadaan Ture pada rumah Siwalauh Jabu adalah sebuah tempat yang menghubungkan tangga menuju pintu rumah. Bangunan Ture tersebut terpisah dari induk bagian struktur bangunan rumah yang dibangun dengan ketentuan-ketentuannya tersebut, seakan menyerahkan kepada alam akan keberadaanya.

Ture dikiaskan sebagai bentuk jalinan hubungan kekerabatan, apabila disebut Ture Buruk merupakan suatu kondisi dimana jalinan hubungan kekerabatan yang dibangun sebelumnya sudah tidak bisa dijalani, namun bentuknya masih terlihat.

C. Singumban Ture Buruk Lebih Dirindukan dari Singumban Lainnya.

(Bulang-bulang dan Tudung pakaian adat Karo)

Terjadinya jalinan hubungan kekerabatan yang sudah tidak bisa dijalani dalam maksud pada Singumban Ture Buruk adalah karena hubungan kekerabatan ini sifatnya sudah hubungan keluarga dalam jumlah banyak dan hanya akan bertemu peran di dalam acara-acara besar, selain tersebut dengan keadaan kondisi dan keberadaan serta kesibukan lainnya membuat hubungan diantaranya semakin jauh dan bahkan bisa tidak saling mengenal.




Disebut Singumban Ture Buruk lebih dirindukan dari Singumban lainnya karena:

1. Kakek/Nenek buyut pria seakan hidup kembali, karena kekerabatan yang dibangun sama dengan kekerabatan pada masa hidup Kakek/Nenek buyutnya.
2. Tanggungjawab pengambilan Impal oleh Kakek dan Ayah si Laki-laki telah ditunaikan, besarnya rindu tersebut lebih didominasi oleh keinginan Kakek dan Ayah karena Kalimbubunya telah dekat kembali.
3. Biaya adat tidak terlalu banyak karena sifatnya dia mengambil yang masih miliknya.

Komentar

POPULER POST

Biodata Normawati Chemistry - GAV-S, Hidup Adalah Perjuangan, Maka Tetap Semangat Berjuang Menggapai Asa dan Cita.

Biodata Bonsai Unyil - GAV-S