PAIS RAS BENGKALA
Pada suatu hari disebuah hutan Pais sehabis berjalan-jalan seharian dan dia kelaparan, lalu tibalah dia pada sepohon Pisang yang buahnya sudah masak dan ranum menguning, namun Pais tidak bisa memanjat, sehingga dia menunggu di bawah pohon Pisang sambil mencari akal.
Beberapa saat kemudian datanglah Bengkala yang juga tergesa-gesa dan sedang lapar dan langsung memanjat pohon Pisang dan sekejab tiba di buah Pisang.
Pais : Erkai ko e Bengkala?
Bengkala : Ula gejek-gejek ko Pais, sanga njagai buah Galuh Ninita aku e,
beberapa saat kemudian kulit pisang satu demi satu berjatuhan dari atas pohon pisang dan mengenai si Pais.
Pais : Benterken sada Bengkala, melihe e...!
Bengkala : Sabar ko lebe Pais, lenga dung e...
Tak terasa satu tandan buah pisang habis dimakan Bengkala dan setelah kenyang Bengkala tertidur. melihat hal tersebut Pais sangat kesal sehingga hanya bisa memakan kulit pisang sisa Bengkala.
Selanjutnya tidak beberapa jauh dari tempat tersebut Pais melihat sarang tawon besar, kemudian mengambil sepotong kayu yang terlihat seperti pemukul Gendang dan duduk santai sambil tersenyum-senyum didekatnya. Beberapa saat kemudian datanglah Bengkala menghampiri Pais.
Bengkala : Erkai ko e Pais?
Pais : Ula gejek-gejek ko Bengkala, sanga njagai Gendang Ninita aku e.
Bengkala : Uga kin maka ijaga e Pais?
Pais : e, adi ipalu ntisik nari e minter kudarat tengguli sintabehna kel e. tapi lenga lit inganna e Bengkala, tapi timai ko ntisik aku ku rumah ngelegi inganna.
terbersit dibenak Bengkala kalau madu tersebut pasti paling enak apalagi Bengkala selama ini belum pernah makan madu. selanjutnya setelah Kancil menuju ke rumah dan tidak terlihat lagi, muncul kembali di benak Bengkala 'kalau nanti saya tunggu Pais yang memukul Gendang dan keluar Madunya pastilah saya diberi saedikit saja, karena sebelumnya pisang tidak saya bagi ke Pais' dalam pikiran Bengkala.
Selanjutnya tanpa pikir panjang, Bengkala memukul Gendang yang merupakan sarang tawon tersebut dan seketika tawon berhamburan dan menggigit Bengkala.
![]() |
PAIS RAS BENGKALA |
Komentar
Posting Komentar