Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

NURI-NURI TENGGUNGAN CIMBANG KU LAYAU - sastra lisan karo

Gambar
(Nuri-nuri Tenggungen Cimbang Ke Layau) NURI-NURI TENGGUNGAN CIMBANG KU LAYAU adalah ungkapan yang biasanya diberikan kepada orang yang menceritakan banyak hal tentang sesuatu namun tidak pernah menjalaninya. Nuri-nuri     = Bercerita/Mengisahkan Tenggungan = Gentong/Ember Besar Cimbang     =  yang sama fungsi/sejenis (ember) Ku     = Ke Layau     = Sungai/Air NURI NURI TENGGUNGEN CIMBANG KU LAYAU adalah ungkapan kepada seseorang yang sering berbual dan menceritakan segala sesuatu seolah melakoni sehingga seseorang merasa percaya. Ungkapan ini bersifat negatif, biasanya ungkapan tersebut muncul atas kekesalan seseorang terhadap temannya yang sering menyebabkan sesuatu masalah atas apa yang dia ceritakan.

Anak Beru Tumpak Perang, Kuda Dalan, Piso Entelap Kalimbubu?

Gambar
Anak Beru terdiri dari dua kata yaitu "Anak" dan "Beru", Anak artinya generasi penerus/keturunan, sedangkan Beru artinya putri/anak perempuan.  Penerus dan pemilik garis keturunan orang Karo adalah anak dilaki (anak lelaki), sehingga tanggungjawab keluarga ada pada anak lelaki namun anak lelaki dan perempuan masing-masing disematkan merga dan beru sebagai bentuk tanggungjawab dan kepemilikan. Dalam acara adat seperti pernikahan adat Karo pihak -pihak yang memberi berkat sering mengucapkan "jumpa bulan jumpa matawari" , "jumpa sinangkih mayang ras sinutu cimpa" yang bila diartikan mendapat keturunan anak lelaki dan keturuanan anak perempuan,  walaupun keberadaan anak lelaki sebagai penerus keluarga namun anak perempuan juga merupakan sesuatu yang sama berharga dan pentingnya bagi adat dan kehidupan orang Karo. Disebutkan anak beru merupakan status, fungsi, peran dan hak bagi kelompok yang sudah ditentukan dalam tata kehidupan orang Karo. Da...